Berikut adalah beberapa jenis terapi yang digunakan untuk menangani Autisme:
1. Analisa tingkah laku (Applied Behavioral Analysis (ABA))
Terapi ini merupakan terapi yang tertua dan paling banyak diteliti
serta dikembangkan untuk autisme. Terapi ABA ini merupakan sistem
pelatihan intensif dengan menggunakan hadiah yang berfokus terhadap
sistem pengajaran tertentu.
2. Terapi wicara
Hampir semua
penderita autisme mempunyai masalah bicara ataupun bahasa sehingga
diharapkan dengan terapi bicara ataupun berbahasa dapat membantu
penderita autism untuk berkomunikasi dengan orang lain.
3. Terapi okupasi
Terapi okupasi berfokus untuk membentuk kemampuan hidup sehari-hari.
Karena kebanyakan penderita autisme mengalami perkembangan motorik yang
lambat, maka terapi okupasi sangatlah penting. Seorang terapis okupasi
juga dapat memberikan latihan sensorik terintegrasi, yaitu suatu teknik
yang dapat membantu penderita autisme untuk mengatasi hipersensitifitas
terhadap suara, cahaya maupun sentuhan.
4. Terapi kemampuan sosial
Salah satu akibat dari autisme adalah sedikitnya kemampuan sosial dan
komunikasi. Banyak anak yang menderita autisme memerlukan bantuan untuk
menciptakan kemampuan supaya dapat mempertahankan percakapan,
berhubungan dengan teman baru atau bahkan mengenal tempat bermainnya.
Seorang terapis kemampuan sosial dapat membantu untuk menciptakan atau
menfasilitasi terjadinya interaksi sosial.
5. Terapi fisik/fisioterapi
Autisme merupakan perkembangan perfasif yang lambat. Banyak penderita
autisme yang memiliki penundaan perkembangan motorik dan beberapa
mempunyai massa otot yang rendah (lemah). Terapi fisik dapat melatih
kekuatan, koordinasi dan kemampuan dasar berolahraga.
6. Terapi bermain
Walaupun terdengar aneh, tetapi anak penderita autisme memerlukan
bantuan untuk bermain. Bermain juga dapat digunakan sebagai alat untuk
melatih percakapan, kemampuan berkomunikasi dan sosial. Terapi bermain
ini dapat digabungkan dengan terapi berbicara, terapi okupasi dan terapi
fisik.
7. Terapi tingkah laku
Anak yang menderita autisme
seringkali terlihat frustasi. Mereka kesulitan untuk mengkomunikasikan
kebutuhan mereka dan menderita akibat hipersensitifitas terhadap suara,
cahaya ataupun sentuhan sehingga terkadang mereka berlaku kasar atau
mengganggu. Seorang terapis tingkah laku dilatih untuk dapat mengetahui
penyebab dibalik prilaku negative tersebut dan merekomendasikan
perubahan terhadap lingkungan ataupun keseharian anak untuk dapat
memperbaiki tingkah lakunya.
8. Terapi Perkembangan
Terapi
perkembangan atau developmental therapies bertujuan untuk membangun
minat, kekuatan dan perkembangan anak sendiri untuk meningkatkan
kemampuan kecerdasan, emosional dan sosialnya. Terapi perkembangan
seringkali bertolak belakang dengan terapi tingkah laku, yang biasanya
paling baik dilakukan untuk mengajarkan keterampilan khusus pada anak,
seperti misalnya mengikat tali sepatu atau menggosok gigi dll.
9. Terapi visual
Banyak penderita autisme merupakan pemikir visual, sehingga metode
pembelajaran berkomunikasi melalui gambar dapat dilakukan. Salah satu
caranya adalah melalui PECS (Picture Exchange Communication). Selain itu
pembelajaran melalui video juga dapat dilakukan baik dengan video
modeling, video games ataupun sistem komunikasi elektronik lain. Metode
ini dapat menampung kelebihan penderita autisme di bidang visual untuk
digunakan membangun keterampilan dan komunikasinya.
10. Terapi Biomedis
Terapi biomedis termasuk juga penggunaan obat-obatan untuk penanganan
autisme, walaupun kebanyakan perawatan biomedis yang dilakukan
berdasarkan metode pendekatan DAN (Defeat Autism Now). Dokter yang telah
menjalani pelatihan mengenai metode DAN ini akan menentukan diet
khusus, supplement ataupun perawatan alternative lain untuk penanganan
penderita autisme. Di AS sendiri perawatan ini belum mendapatkan
persetujuan dari FDA (Food dan Drug Administration) ataupun CDC (Center
for Disease Control) walaupun banyak cerita anekdot yang melaporkan
hasil positif dari terapi tersebut. Jika memang berniat untuk
berkonsultasi dengan praktisi DAN, pastikan orang tersebut berlatar
belakang kedokteran.
sumber : Artikel Kedokteran Anak
http://www.spesialis.info/indexb826.html?jenis-jenis-terapi-dan-diet-anak-penderita-autisme,454
Tidak ada komentar:
Posting Komentar