Senin, 26 November 2012

SPEECH DELAY / TERLAMBAT BICARA

Deteksi Dini Gejala Keterlambatan Bicara Pada Anak :

Beberapa tanda dan gejala yang harus diwaspadai bila anak mengalami keterlambatan bicara. Bewrbagai gejala tersebut dapat dilakukan sesuai tahapan umur anak.
  • Mendeteksi gangguan perkembangan bicara sesuai tahapan, tetapi secara umum dapat dilihat dari saat  pertambahan usia kemampuan bicaranya menurun (1) bila sebelumnya sering mengoceh kemudian mengocehnya menghilang atau (2)Sebelumnya bisa mengucapkan kata mama dan papa kemudian menghilang harus dicermati ada masalah dalam perkembangan bicara.
  • Deteksi dini lain adalah keterlambatan sesuai dengan tahapan usia sebagai berikut :
4 – 6 BULAN
  • Tidak menirukan suara yang dikeluarkan orang tuanya;
  • Pada usia 6 bulan belum tertawa atau berceloteh
8 – 10 BULAN
  • Usia 8 bulan tidak mengeluarkan suara yang menarik perhatian;
  • Usia 10 bulan, belum bereaksi ketika dipanggil namanya;
  • 9-10 bln, tidak memperlihatkan emosi seperti tertawa atau menangis
12 – 15 BULAN
  • 12 bulan, belum menunjukkan mimik;
  • 12 bulan, belum mampu mengeluarkan suara;
  • 12 bulan, tidak menunjukkan usaha berkomunikasi bila membutuhkan sesuatu;
  • 15 bulan, belum mampu memahami arti “tidak boleh” atau “daag”;
  • 15 bulan, tidak memperlihatkan 6 mimik yang berbeda;
  • 15 bulan, belum dapat mengucapkan 1-3 kata;
18 – 24 BULAN
  • 18 bulan, belum dapat menucapkan 6-10 kata; tidak menunjukkan ke sesuatu yang menarik perhatian;
  • 18-20 bulan, tidak dapat menatap mata orang lain dengan baik
  • 21 bulan, belum dapat mengikuti perintah sederhana;
  • 24 bulan, belum mampu merangkai 2 kata menjadi kalimat;
  • 24 bulan, tidak memahami fungsi alat rumah tangga seperti sikat gigi dan telepon;
  • 24 bulan, belum dapat meniru tingkah laku atau kata-kata orang lain;
  • 24 bulan, tidak mampu meunjukkan anggota tubuhnya bila ditanya
30 – 36 BULAN
  • 30 bulan, tidak dapat dipahami oleh anggota keluarga;
  • 36 bulan, tidak menggunakan kalimat sederhana, pertanyaan dan tidak dapat dipahami oleh orang lain selain anggota keluarga;
3 – 4 TAHUN
  • 3 tahun, tidak mengucapkan kalimat, tidak mengerti perintah verbal dan tidak memiliki minat bermain dengan sesamanya;
  • 3,5 tahun, tidak dapat menyelesaikan kata seperti “ayah” diucapkan “aya”;
  • 4 tahun, masih gagap dan tidak dapat dimengerti secara lengkap

 

Bila terdapat beberapa tanda dan gejala tersebut sebaiknya orangtua harus waspada bahwa memang anak mengalami keterlambatan bicara. Langkah berikutnya hubungi doketer specialist anak atau bawa langsung ke tempat terapi terdekat ,dapat menghubungi kami di : 061-91254321 / 082165988009     ( Mutia )

Jumat, 23 November 2012

Anak Mandiri Center INFO

Banyak diantara kita sebagai orang tua menganggap anak-anak yang sering menggangu temannya, tidak bisa diam, kurang dapat mengikuti pelajaran di sekolah sebagai anak nakal, malas atau bodoh. Padahal bisa jadi anaknya mengalami gangguan dalam perkembangannya yang biasa kita kenal dengan istilah Hiperaktif.
Untuk itu mari kita mengenali ciri-ciri anak Hiperaktif dibandingkan dengan anak yang Aktif.

HIPERAKTIF
Secara psikologis, Hiperaktif adalah ganguan tingkah laku yang tidak normal, disebabkan disfungsi neurologis dengan gejala utama tidak mampu memusatkan perhatian.
Gangguan ini disebabkan kerusakan kecil pada sistem saraf pusat dan otak sehingga rentan konsentrasi penderita sangat pendek dan sulit dikendalikan. Ada juga penyebab yang lain, yakni: temperamen bawaan, pengaruh lingkungan, malfungsi otak, serta epilepsi. Dapat juga diakibatkan oleh gangguan di kepala, seperti gegar otak, trauma kepala saat di jalan lahir atau terbentur, infeksi, keracunan, gizi buruk, dan alergi makanan.

Ciri-ciri anak Hiperaktif:

1. Tidak Fokus
Anak yang mengalamai gangguan hiperaktifitas (hiperaktif) sulit berkonsentrasi lebih dari lima menit yakni tidak dapat diam dalam waktu yang cukup lama dan mudah teralihkan perhatiannya kepada hal yang lain.
Terkadang anak juga berprilaku impulsif , seperti ingin memegang dan meraih apa yang ada di depannya atau yang dipegang oleh temannya tetapi ia memegang dan mengambilnya tanpa tujuan. Jadi asal pegang saja yang kemudian apa yang dipegangnya malah dibanting hingga rusak.
Anak hiperaktif juga sering berbicara semaunya tanpa ada maksud yang jelas sehingga perkataannya sering sulit dimengerti.
Pada pola interaksi dengan orang lain sering didapatkan anak tersebut acuh tak acuh sehingga tidak mampu melakukan sosialisasi dengan baik.

2.Menentang
Umumnya anak yang hiperaktif memiliki sikap pembangkang atau tidak mau dinasehati. Misalnya jika ia dinasehati jika mondar-mandir tanpa tujuan, mencorat-coret atau naik-turun tak mau berhenti, penolakannya dapat ditunjukkan dengan sikap tak acuh (cuek).

3. Destruktif
Ketika anak ini menyusun mainan, maka anak ini sering tidak dapat menyusunnya bahkan malah menghancurkannya. Begitu pula dengan baeang-barang rumah yang mudah pecah seperti as bunga atau lainnya, kecenderungan anak hiperaktif untuk menghancurkannya cukup besar.

4. Tak kenal lelah
Anak yang hiperaktif sering tidak menunjukkan kelelahan dalam berkatifitas. Sepanjang hari ia akan bergerak kesana kemari, melompat, berlari, dan sebagainya sehingga orang tua kesulitan meladeni perilakunya.

5. Tanpa tujuan
Aktifitas yang dilakukan anak hiperaktif tidak memiliki tujuan yang jelas.
Tidak sabar dan usil
Anak ini juga tidak memiliki sifat tidak sabar. Sering ia merebut apa yang dimainkan oleh temannya atau jika bermain maka ia tidak mau menunggu giliran. Tak hanya itu, anak hiperaktif sering kali juga mengusili temannya tanpa alasan jelas seperti tiba-tiba memukul, mendorong dan sebagainya, meskipun alasan untuk melakukan hal tersebut tidak ada.
Intelektualitas Rendah


6. Intelektualitas rendah
Sering kali anak-anak dengan gangguan hiperaktifitas memiliki intelektualitas yang rendah.


AKTIF

Anak aktif, tidak terdapat gangguan di otaknya, anaknya hanya sekedar aktif. Hanya saja energi si anak yang terkumpul berlimpah dan anak berkeinginan untuk selalu bergerak sehingga ia memiliki mobilitas yang tinggi dibandingkan anak yang lain. Secara sekilas anak hiperaktif dan aktif  memiliki kesamaan perilaku yang dapat dibedakan jika ditilik lebih lanjut.

Ciri-ciri anak Aktif

1. Fokus (perhatian Kuat)
Anak aktif memiliki kemampuan kuat untuk memfokuskan perhatian. Ketika bermain puzzle misalnya, anak aktif cenderung dapat melakukan penyelesaian masalah dengan baik. Berbeda dengan anak yang hiperaktif yang cenderung cepat bosan sehingga tidak dapat menyelesaikannya dan hanya mempermainkannya saja.
2. Lebih Penurut
Sikap menentang pada anak aktif tidak sekuat pada anak hiperaktif. Ia masih dapat diberi tahu dan  dapat mematuhinya dengan  lebih baik.
3. Konstruksif
 
Ketika diberikan mainan, anak yang aktif akan berusaha melakukan sesuai dengan permintaan. Ia akan berusaha menyusun dan menyelesaikan permainannya secara konstruktif.

4. Ada waktu lelah
Anak aktif umumnya memiliki batas mobilitas. Ketika merasa lelah ia akan menghentikan permainannya dan beristirahat. Walau demikian, pada beberapa kasus istirahatnya sangat sedikit sehingga kesannya tidak pernah lelah seperti anak sakit.
5.Lebih sabar
Anak aktif memiliki kesabaran yang lebih tinggi dibandingkan anak hiperaktif. Ketika menyelesaikan permainan puzzle misalnya, anak aktif berusaha lebih keras dan sabar menyelesaikan tugasnya hingga tuntas.

6.Intelektualitas tinggi
Umumnya, anak aktif memiliki kecenderungan menjadi anak cerdas. Ia memiliki tenaga, rasa ingin tahu dan kesempatan yang lebih besar untuk mengetahui hal-hal baru. Sebaiknya kesempatan ini dimanfaatkan orang tua untuk menstimulasi perkembangan anak dengan sebaik-baiknya.

       Dari gambaran di atas, mari kita mengamati sejenak buah hati kita terutama pada usia 3,5 hingga 7 tahun (walaupun pada beberapa kasus kelainan hiperaktif sudah dapat terlihat pada usia 1,5 - 2,5 tahun). Setelah kita melakukan pengamatan, jika kita merasa anak kita cenderung kearah hiperaktif maka langkah yang tepat yang dapat kita ambil adalah memeriksakan anak anda ke tenaga profesional seperti dokter anak atau ke dokter jiwa untuk menyakinkan kita apakah anak kita betul hiperaktif atau hanya aktif sehingga dapat ditentukan langkah penanganan sedini mungkin.

sumber gambar : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhn85xzHSfDmr-GBuA_7vvN7VPNYYC1RvX25uA01xJFUbyi4u-r1ddi4KRD6NbafzpfoatpQ_gzEsMBIQda90Mr_QCfnZ6wlcjcYDOZmPAl3H5do5CvhEO3hwEpNWS1X9Q3sdR1YHWGK09F/s200/Hiperaktif.jpg

Selasa, 20 November 2012

DETEKSI DINI pada AUTISME


DETEKSI DINI ( dikutip dari www.puterakembara.com)

Meskipun sulit namun tanda dan gejala autism sebenarnya sudah bisa diamati sejak dini bahkan sejak sebelum usia 6 bulan.

1. DETEKSI DINI SEJAK DALAM KANDUNGAN

Sampai sejauh ini dengan kemajuan tehnologi kesehatan di dunia masih juga belum mampu mendeteksi resiko autism sejak dalam kandungan. Terdapat beberapa pemeriksaan biomolekular pada janin bayi untuk mendeteksi autism sejak dini, namun pemeriksaan ini masih dalam batas kebutuhan untuk penelitian.

2. DETEKSI DINI SEJAK LAHIR HINGGA USIA 5 TAHUN

Autisma agak sulit di diagnosis pada usia bayi. Tetapi amatlah penting untuk mengetahui gejala dan tanda penyakit ini sejak dini karena penanganan yang lebih cepat akan memberikan hasil yang lebih baik. Beberapa pakar kesehatanpun meyakini bahwa merupahan hal yang utama bahwa semakin besar kemungkinan kemajuan dan perbaikan apabila kelainan pada anak ditemukan pada usia yang semakin muda

Ada beberapa gejala yang harus diwaspadai terlihat sejak bayi atau anak menurut usia :


USIA 0 - 6 BULAN

  1. Bayi tampak terlalu tenang ( jarang menangis)
  2. Terlalu sensitif, cepat terganggu/terusik
  3. Gerakan tangan dan kaki berlebihan terutama bila mandi
  4. Tidak "babbling"
  5. Tidak ditemukan senyum sosial diatas 10 minggu
  6. Tidak ada kontak mata diatas umur 3 bulan
  7. Perkembangan motor kasar/halus sering tampak normal


USIA 6 - 12 BULAN
  1. Bayi tampak terlalu tenang ( jarang menangis)
  2. Terlalu sensitif, cepat terganggu/terusik
  3. Gerakan tangan dan kaki berlebihan
  4. Sulit bila digendong
  5. Tidak "babbling"
  6. Menggigit tangan dan badan orang lain secara berlebihan
  7. Tidak ditemukan senyum sosial
  8. Tidak ada kontak mata
  9. Perkembangan motor kasar/halus sering tampak normal


USIA 6 - 12 BULAN
  1. Kaku bila digendong
  2. Tidak mau bermain permainan sederhana (ciluk ba, da-da)
  3. Tidak mengeluarkan kata
  4. Tidak tertarik pada boneka
  5. Memperhatikan tangannya sendiri
  6. Terdapat keterlambatan dalam perkembangan motor kasar/halus
  7. Mungkin tidak dapat menerima makanan cair


USIA 2 - 3 TAHUN
  1. Tidak tertarik untuk bersosialisasi dengan anak lain
  2. Melihat orang sebagai "benda"
  3. Kontak mata terbatas
  4. Tertarik pada benda tertentu
  5. Kaku bila digendong


USIA 4 - 5 TAHUN
  1. Sering didapatkan ekolalia (membeo)
  2. Mengeluarkan suara yang aneh (nada tinggi atau datar)
  3. Marah bila rutinitas yang seharusnya berubah
  4. Menyakiti diri sendiri (membenturkan kepala)
  5. Temperamen tantrum atau agresif    

Sabtu, 17 November 2012

KELAS KHUSUS

Kelas Khusus adalah Kelas yang mengambil sytem management kelas kecil dengan perbandingan guru dan  murid 2 : 5 yaitu 2 guru dengan maximal 5 murid.

UntukAnak dengan kondisi :

- Autisme/ autis
- Hiperaktif / ADHD
- Down Syndrom
- CP
- Kesulitan Belajar
- Kesulitan Bicara
- DLL

WAKTU : SENIN -JUMAT ( 3 JAM/ HARI )

- SESI PAGI     : JAM 9.00 - 12.00
- SESI SIANG  : JAM 13.00 - 16.00

KEUNTUNGAN:

- Setiap murid dapat di konrol/diperhatikan oleh gurunya
- Efektifitas tinggi sehingga hasil optimal
- Program dibuat berdasarkan kemampuan peranak
- Diajar oleh pengajar berpengalaman dalam memegang anak khusus
- Harga jauh lebih murah hanya RP.30.000RB/JAM
- Fasilitas memadai
- Mendapat laporan asessment, mingguan dan evaluasi

TUNGGU APALAGI SEGERA DAFTARKAN ANAK ANDA :)

KELAS TERBATAS !!!!

HUBUNGI KAMI DI :

ANAK MANDIRI CENTER
JL. Setia Budi  NO 1/190( Seberang sekolah Syafiatul Amaliyah /YPSA)

PHONE :  061-91254321 -
 HP         : 0821 6598 8009

Minggu, 30 September 2012

ANAK MANDIRI CENTER

PUSAT BELAJAR ANAK KEBUTUHAN KHUSUS

SIAPAKAH  anak kebutuhan khusus itu ???? yaitu anak yang mengalami :

 - AUTISME
- HIPERAKTIF / ADHD
- SPEECH DELAY / TERLAMBAT BICARA
- KESULITAN BELAJAR
- CEREBRAL PALSY
- DOWN SYNDROM

MELAYANI TERAPI :

- OKUPASI TERAPI dengan metode SENSORI INTEGRASI ( SI )
- TERAPI WICARA
- FISIO TERAPI
- TERAPI EDUKASI / ABA
- BRAIN GYM
- RITHMIC MOVEMENT THERAPY

WAKTU PELAYANAN :

HARI : SENIN - SABTU
JAM   : 8 .00 -16.00


LOKASI KAMI :

- JL. Setia budi seberang sekolah shafiatul Amaliyah ( YPSA )

CONTACH PERSON :

MUTIA  HP  : 0823-6729-4343