Usia 1-2 tahun
| Motorik Kasar | Motorik Halus |
| • merangkak • berdiri dan berjalan beberapa langkah • berjalan cepat • cepat-cepat duduk agar tidak jatuh • merangkak di tangga • berdiri di kursi tanpa pegangan • menarik dan mendorong benda-benda berat • melempar bola | • mengambil benda kecil dengan ibu jari atau telunjuk • membuka 2-3 halaman buku secara bersamaan • menyusun menara dari balok • memindahkan air dari gelas ke gelas lain • belajar memakai kaus kaki sendiri • menyalakan TV dan bermain remote • belajar mengupas pisang |
Usia 2-3 tahun
| Motorik Kasar | Motorik Halus |
| • melompat-lompat • berjalan mundur dan jinjit • menendang bola • memanjat meja atau tempat tidur • naik tangga dan lompat di anak tangga terakhir • berdiri dengan 1 kaki | • mencoret-coret dengan 1 tangan • menggambar garis tak beraturan • memegang pensil • belajar menggunting • mengancingkan baju • memakai baju sendiri |
Usia 3-4 tahun
| Motorik Kasar | Motorik Halus |
| • melompat dengan 1 kaki • berjalan menyusuri papan • menangkap bola besar • mengendarai sepeda • berdiri dengan 1 kaki | • menggambar manusia • mencuci tangan sendiri • membentuk benda dari plastisin • membuat garis lurus dan lingkaran cukup rapi |
Usia 4-5 tahun
| Motorik Kasar | Motorik Halus |
| • menuruni tangga dengan cepat • seimbang saat berjalan mundur • melompati rintangan • melempar dan menangkap bola • melambungkan bola | • menggunting dengan cukup baik • melipat amplop • membawa gelas tanpa menumpahkan isinya • memasikkan benang ke lubang besar |
Tahap Perkembangan Motorik Anak Secara Umum
| Usia | Tahap Perkembangan |
| Tiga tahun |
|
| Empat tahun |
|
| Lima tahun |
|
Dalam penelitian yang dilakukan Widodo Judarwanto seringkali seorang anak lebih dominan pada salah satu kemampuan motorik halus atau atau motorik kasar. Dalam peneilitian tersebut didapatkan 2 kelompok besar anak dengan kemampuan dan karakteristik tertentu.
Bila seorang mengalami gangguan motorik kasar biasanya seringkali diikuti oleh gangguan keseimbangan atau gangguan vestibularis dan gangguan sensoris.Gangguan sensoris yang terjadi adalah sensitif terhadap rangsangan suara (frekuensi tinggi) , rangsangan cahaya (silau) dan rangsangan raba (jalan jinjit, flat foot, mudah geli, mudah jijik). Pada gangguan sensoris pada rangsangan raba kaki anak sering mengalami jalan jinjit atau kaki tidak dapat menapak dengan baik dapat dilihat pada alas kali yang dipakai seringkali menipis tidak rata. Kondisi inilah yang sering terjadi anak terlambat jalan atau mempunya kontribusi kelainan kaki berbentuk O atau X. Pada anak yang mengalami gangguan motorik halus biasanya seringkali disertai gangguan konsentrasi tetapi mempunyai kemampuan kecerdasan motorik kasar atau olahraga yang baik/
Karena itu perlu sekali di berikan penangangan yang cepat yang tepat agar gangguan motorik tidak menjadi penghambat dalam perkembangan edukasi saat bersekolah nanti
Untuk Pemeriksaan dan Terapi Hubungi :
Anak Mandiri Center
jl.Setiabudi no 1/190
Sebrang sekolah Syafiatul ( YPSA)
Tlp : 061-91254321/ 0821 6598 8009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar